Mengenal Marni Malay,
Aku putri Minang, 52 tahun yang lalu, tepatnya 1 Maret 1963, lahir di Padang,
bekerja sebagai Advokat sejak awal tahun 1992 di Padang, kemudian pada
awal tahun 2007 hijrak ke Bekasi dengan ke 5 putra putriku tercinta.
Masa kecilku sampai
menamatkan study di fakultas hukum Universitas Andalas Padang kujalani di kota Padang, kota
kelahiranku.Semasa kuliah hal yang sangat berkesan adalah aku menghidupi diri
sendiri dan membiayai kuliahku sendiri dari awal sampai selesai, 1 tahun jadi
sales, 3 tahun berikutnya mengajar sebagai guru les privat untuk pelajaran
Fisika, Matematik dan bahasa Inggris tingkat SD sampai SMA. Yah, beruntung sekali aku dapat bersekolah di SMA 1
Padang, salah satu sekolah terbaik di tanah air umumnya Sumatra Barat
khususnya, karena dengan mana ilmu yang aku dapat bermanfaat untuk membiayai
kuliahku, terima kasih yang tak terhingga kepada semua guru guruku !
Semasa kuliah aku aktif
di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah cabang Padang, Nasyiatul Asiyah Sumbar yang
berpusat di mesjid Taqwa, dahulu namanya mesjid Muhamadiyah, terletak di pusat
kota Padang jalan M Yamin. Aku juga pernah dua kali diminta jadi Calon Anggota Legislatif
meskipun keseharianku tidak pernah ikut berpartai, namun belum pernah berhasil.
Pada tahun 2010 teman-teman juga mendorong aku untuk jadi Ketua KPK, namun
masih belum berhasil . Walaupun membara keinginanku untuk berbuat terhadap
bangsaku, namun Allah berkata lain, aku ihklas.
Kehadiranku
di dunia maya, tak lain adalah sebagai usahaku untuk dapat berbagi dan atau
memberikan bantuan pada perempuan setanah air, terutama sekali dalam membela
hak hak mereka sebagai istri. Itulah sebabnya
sejak 7
tahun yang lalu, aku secara online mengkhususkan bantuan hukum secara cuma-cuma pada
hukum keluarga, perkawinan, dan waris, termasuk mengenai kekerasan terhadap
perempuan dan perlindungan anak.
Sebagai putri Minang
saat ini aku sedang mencoba menghimpun perempuan-perempuan Minang
di seluruh dunia, untuk menyatukan kekuatan guna ikut membangun kampung
halaman, terutama sekali dalam peranannya sebagai' Bundo Kanduang, yaitu IKATAN
CENDIKIAWAN PEREMPUAN MINANG, melalui media online, face book.
Aku sangat bangga
sebagai putri Minang, aku sangat menyenangi pekerjaanku, hidupku, jiwa ragaku
untuk anak-anakku,
aku lagi berusaha menjalani hari kiniku dan hari akheratku dalam keseimbangan
yang di Ridhai Allah, sehingga matiku dalam iman dan Islam. Budaya Minangkabau yang
lebur dalam Syariat Islam lah yang mendorong aku menempuh pendidikan Magister
Hukum. Aku berharap, aku berdo’a pada Allah, agar suatu hari kelak mampu
mendirikan sebuah Institut atau Universitas Kebudayaan Minang di kampong halamanku.
Amin !
Kenapa aku fokus pada
perempuan ?
Jawabku; Sebagai putri Minang, aku sangat
beruntung tidak mengenal apa itu kestaraan gender, sebab Adat kami tak mengenal
itu, laki-laki perempuan sama. Dan karena itu pulalah aku sangat paham dengan; Kekuatan
negara ditentukan oleh perempuanya, dari perempuan yang baik, akan lahir
anak-anak yang
baik, bahwa disamping
laki-laki yang kuat, ada perempuan yang hebat !
Hobiku adalah, membaca, menulis dan memasak. Aku membaca dan berbagi
ilmunya pada lingkungan sekitar, terutama putra-putriku tercinta, aku sangat
bahagia kalau tulisanku dikagumi orang, terutama berkaitan dengan budaya
Minangkabau dan relevansinya dengan Syariat Islam. Dan aku paling bahagia
melihat putra-putriku makan lahap dari masakan yang aku masak dengan tanganku
sendiri. Masakan Padang tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat mengirim blanko konsultasi yang sudah diisi di sini.